Kilas Balik Cerita 2014


Wah... ga terasa ya ternyata udah mau 2015 aje. Setelah ngelewatin hal-hal yang panjang kayak rel kereta api, kini tiba saatnya 2015, tahun yang gue tunggu sebenarnya.
Gini melalui notes ini, gue mau cerita sekaligus sambutan gue untuk sih 2015.
Menurut gue tahun 2014 itu tahun tersial buat gue, buat keluarga gue juga sih. Banyak banget hal yang bikin gue nguras sumur (eh nguras air mata ding) hehe.
Dimulai dari gue yang belum bisa wujud-in cita-cita gue yang mulia (caileh), hanya dapat kesialan saat gue mengapainya. Contoh simplenya; jatuh di selokan hiks hiks. Frustasi gue, pengen gantung diri takut guenya mati, pengen minum baygon entar dimarah bokap, lantaran baygonnya gue ganti air kopi wkwkwk (canda ding).
Beberapa bulan berlalu, disaat malam yang indah, bertabur bintang diangkasa dan tak terhalang  gatot kaca hehe, sanyo (maksudnya, mesin air gitu) hilang dicuri orang ;( kebangetan emang, terpaksa deh tiap hari nimba air (ckckck) alhasil tangan kapalan hadehh...
Selanjutnya saat wisuda my sista, di hari yang yang panas, karena matahari bersinar (yaiyalah), sopir mobil yang disewa bokap, bertingkah aneh ga mau nganterin kita ke studio foto. Katanya jalanan macet (jalan mana ada macet, yang macet itu kenderaannya ckck bego emang!). bokap gue saat itu udah mulai keluar asep ditelinganya. Diadem-ademin deh.. dan keputusannya kami turun, cari mobil lain. (Berengsek dah tu orang, gue doain moga dia bisul ga sembun-sembuh huhuhu)
Untung aje ada teman Arel jadi kita ganti sewaan yang lain.Tapi, bayarnya kan jadi double (nanggis bombay). Oiya yang jadi buat kami sedih, abang gue ga datang, katanya sih ada tugas yang ga bisa ditinggalin, we r very sad :( .
Lalu, dibulan november, hari minggu tanggalnya gue lupa, tapi tahunnya ingat (yaiyalah) :-D .  dihari yang panas terik, kakak ipar gur nelpon, perasaan gue udah mulai ga enak tu soalnya terdengar suara sirene gitu..
“hallo assalamualaikun”
 sapa gue di ujung telpon, tanpa menjawab salam. Kakak ipar gue  to the poin mengatakannya.
“hallo Ina, ini abang kecelakaan tabrakan. Sekarang udah di ambulance belum sadar-sadar “
Gue bergeming saat itu, langsung gue kasih tu telpon sama Arel. Perasaan gue takut banget saat itu. Setelah itu abang gue satu nya yang lagi jalan sama ceweknya gue telpon, sebelumnya gue ga mau bilang, tapi dianya ga mau kalo ga tahu alasannya. Jadinya gue kasih tahu, dia kaget. Gue takut abang gue melanjukan kendaraannya dengan kecepatan tinggi dan terjadi hal yang tak di inginkan. (Dia mah mandel ih) Tapi syukur hal yang ditakutkan itu tidak terjadi. Gue lega. Setidaknya untuk saat ini. Iya saat ini.S
Semua keluarga gue udah berkumpul saat itu. Alhasil, bokap, nyokap, Arel, Kak Teri dan saudara-saudara gue yang lainnya langsung berangkat ke lampung yang diiringi hujan lebat melepas kepergian mereka ke RS DKT Tanjung Karang.
Gue sama mamanya Tara tugas jaga rumah. Setibanya mereka disana, di rumah sakit, gue nelponkan, katanya belum sadar. Sampai hari-hari berikutnya, tiap hari gue nelpon kalo ga mereka yang nelpon. Alhasil 13 hari abang gue sadar dari komahnya. Alhamdulilah. Puji syukur kepada-Nya.
Dan tibalah abang keluar dari rumah sakit setelah hampr satu bulan dirawat disana. Akhirnya abang gue dipindahkan ke Palembang untuk rawat jalan dan biar lebih dekat lagi dengan keluarga. Disaat itu abang gue masih belum bisa ngomong dan juga pusing kepalanya masih kuat (emang angkat barbel, yang kuat hehe). Hari-hari berikutnya keadaan abang mulai membaik walau memori inggatanya masih hilang-hilang, setidaknya itu lebih baik. Cepat atau lambat abang gue pasti sembuh total kok.

 ‘oeq’ ku sayang semoga lekas sembuh dan kembali seperti dulu lagi. Yahhh...kembali seperti sedia kala. Aamiin

Lanjut yang berikutnya. Disaat abang gue masih pemulihan. Arel juga sakit, ampe harus masuk rumah sakit RSD Sekayu. Kesian deh mama tambah banyak yang diurusin, sabar ya mama! :(
Setelah keadaan Arel sudah mulai membaik cobaan datang lagi. Dan ini mungkin puncak cobaan_Nya. Gue inget hari itu tanggal 14 Desember 14 di sore hari, telpon berbunyi. Kabar buruk, ibunda dri bokap gue masuk rumah sakit dan sudah tiga hari ga makan, ga minun juga ga ngomong. Mungkin emang udah saatnya nenek pergi, keluara dari bokap gue sudah ngumpul semua, tinggal bokap gue sendiri yang belum datang. Bokap perginya esok pagi dikerenakan cuaca buruk dan hari sudah mulai malam sampai jam 11 wib bokap nunggu, ga ada travel yang mangkal.
Malam itu papa tidak bisa tidur, kesedihan terpancar diraut wajahnya. Gue tahu papa berusaha menyemunyikan kesedihannya dan berusaha tegar walau sebenarnya ia rapuh. Jam 5pagi papa berangkat dan langsung kerumah sakit Siti Khodijah, melihat keaadan nenek dan benar saja sekitar jam11:30 nenek pergi. Pergi untuk selamanya meninggalkan dunia yang fana ini. Nek, semoga nenek ditempatkan ditempat mereka yang dimuliakan Tuhan yang maha satu. Kami semua sayang nenek.
Sampai ditulisan ini mata gue perih. Hati  gue giluh pandangan gue berkunang bawah gue ke masa kecil yang bahagia, yang hanya ada senyum dan tawa.
“yang sabar ya pa, ma! Tuhan sayang kita, angep aja ini hanya jalan pintas kesuksesan anak-anakmu untuk membahagiakanmu kelak. Ina sadar bahwa hidup itu tidak selamanya kaya fairytale”
Daan akhir kata juga akhir cerita di 2014... gue memohon kepada Tuhan semesta semoga cita-cita gue tercapai, bonyok diberi kesehatan, umur panjang,, keluarga gue damai sejahtera, sentosa, dimurahkan rezeky-Nya dan segudang doa lainnya yang hanya tersimpan dihati kecil ini (hanya Tuhan yang tahu hehe), aamiin .

*Bonyok; bokap nyokap/ ayah_ibu

Catatan harian 2014

#latepost

Komentar

Postingan Populer