Tentang Ayah

Seseorang yang kadang di nomer duakan keberadaan nya.

Asa yang selalu kau lihat, kasihnya yang tak kasat. Tapi aku tahu ia menyayangiku dengan dahsyat.

Seseorang yang tak pernah menyakitimu. Oh, tidak.
Mungkin pernah.
Saat ia melukai hati ibu.
Entah mengapa itu membuatku sakit. Mungkin karena aku menyayanginya tak lebih dari ibu.
Tapi ia tak pernah mempermasahkan perihal kasih yang timpang itu.

Aku ingat.
Dulu waktu aku berusia remaja. Kita sering berjalan berdua, naik motor king mu yang sekarang usianya tak jauh dariku.
Kau membelikan ku gitar, yang setelah seminggu dibelikan aku sembunyikan karena gitarnya patah terinyak kaki karena keteledoranku.
Tapi aku tetap menyimpan nya, ayah.
Sekecil apapun yang kau beri, aku akan menyimpan dan mengingatnya.

Ayah...
Usiamu kian senja,
Mari kita bersantai saja.
Bercanda mesra diteras rumah, dan aku akan membuatkan kopi untuk kita minum.
Ayah....
Jangan terlalu keras bekerja,
Mengejar dunia yang takkan pernah sudah
Ayah....
Kapan lagi kau menikmati hari tua, sementara pikiranmu masih di anak gadismu yang sudah beranjak dewasa.
Ayah...
Jangan selalu cemaskan aku, kasihmu terlalu mengikatku.
Percayalah pada pilihanku, aku juga punya kehidupan yang ku mau.
Ayah....
Sering kali kita tidak sepemikiran, tapi percayalah aku tidak akan membuatmu terluka seperti yang mereka lakukan
Ayah...
Dukung aku menentukan arah kehidupan
Jangan jadikan aku anak manja yang tak berkesudahan
Ayah..
Doakan saja aku selalu dijalan yang benar, agar kelak aku bisa kau banggakan.



22.19
Babat Toman, 23 April 2020
Karpina ismed

Komentar

Postingan Populer